Rabu, 05 Oktober 2016

Membuat Use Case dan Class Diagram


Pengertian Diagram Use Case
            Use case adalah rangkaian atau uraian sekelompok yang saling terkait dan membentuk system secara teratur yang dilakukan atau diawasi oleh sebuah actor atau use case diagram merupakan model diagram UML yang digunakan untuk menggambarkan requirement fungsional yang diharapkan dari sebuah system. Diagram use case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada didalam sebuah system dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-fungsi tersebut yang ditekankan pada diagram ini adalah “apa” yang diperbuat system dan bukan “bagaimana”, sebuah use case mempresentasikan sebuah interaksi antara actor (user atau system lainnya) dengan system.



Penjelasan bagian-bagian use case diagram :
  1. 1.      System
    Menyatakan batasan system dalam relasi dengan actor-actor yang menggunakannya (diluar system) dan fitur-fitur yang harus disediakan (dalam system). Digambarkan dengan segi empat yang membatasi semua use case dalam system terhadap pihak mana akan berinteraksi. System disertai label yang menyebutkan nama dari system, tapi umumnya tidak digambarkan karena tidak terlalu memberi arti tambahan pada diagram.
    2.      Actor
    Actor adalah segala hal diluar system yang akan menggunakan system tersebut untuk melakukan sesuatu bisa merupakan manusia, system, atau device yang memiliki peranan dalam keberhasilan operasi dari system. Cara mudah untuk melaakukan actor adalah dengan bertanya hal hal berikut : siapa yang akan menggunakan system? Apakah system tersebut akan memberikan nilai bagi actor?
    3.      Use Case
    Mengidentifikasi fitur kunci dari system, tanpa fitur ini system tidak akan memnuhi permintaan user atau actor. Setiap use case mengekspresikan goal dari system yang harus dicapai. Diberi nama sesuai dengan goalnya dan digambarkan dengan elips dengan nama didalamnya. Focus tetap dalam goal bukan bagaimana mengimplementasikannya walaupun use case berimplikasi pada prosesnya nanti. Setiap use case biasanya memiliki trigger atau pemicu yang menyebabkan use case memulai. Ada dua triger pertama triger  eksternal, seperti pelanggan memesan atau alarm kebakaran berbunyi, kedua triger temporal, seperti tanggal pengembalian buku terlewati diperpustakaan atau keterlambatan bayar sewa.
    4.      Association
    Mengidentifikasi interaksi antara setiap actor tertentu dengan setiap use case tertentu. Digambarkan sebagai garis antara actor terhadap use case yang bersangkutan. Asosiasi bisa berarah (garis dengan anak panah) jika komunikasi satu arah, namun umumnya terjadi kedua arah (tanpa anak panah) karena selalu diperlukan demikian.
    5.      Dependency
    Dependency dibagi menjadi 2 :
    -       Dependency include yaitu kelakuan yagng harus terpenuhi agar sebuah event dapat   terjadi dimana pada kondisi ini sebuah use case adalah bagian dari use case lainnya.
    -    Dependency extend yaitu kelakuan yang hanya berjalan dibawah kondisi tertentu seperti menggerakan roda.
    6.      Generalization
    Mendefinisikan relasi antara dua actor atau dua use case yang mana salah satunya menginherit dan menambahkan atau override sifat dari yang lainnya. Penggambaran menggunakan garis bermata panah kosong dari yang menginherit mengarah ke yang diinherit.
     
Menyusun Diagram Use Case


Langkah-langkah yang dibutuhkan untuk menyusun diagram use case adalah :
a.       Mengidentifikasi pelaku bisnis
b.      Mengidentifikasi use case persyaratan bisnis
c.       Membuat diagram model use case
d.      Mendokumentasikan naratif use case persyaratan bisnis
Partical guidance dalam membangun diagram use case :
a.       Set konteks dari target system
b.      Identifikasi semua actor
c.       Identifikasi semua use case
d.      Definisikan asosiasi antara setiap actor dan setiap use case
e.       Evaluasi setiap actor dan setiap use case untuk mendapatkan kemungkinan perbaikan
f.       Evaluasi setiap use case untuk dependensi include
g.      Evaluasi setiap use case untuk dependensi extend
h.      Evaluasi setiap actor dan setiap use case untuk generalisasi.



Contoh kasus pada Aplikasi Toko Baju Online

Use Case Diagram

 

                                    Use Case Diagram


Keterangan :
Tugas admin yaitu update informasi tentang baju yang akan di pasarkan atau dijual, untuk mengelola baju, mengelola data transaksi, dan mengelola data hasil penjualan. Costumer memilih baju dan melakukan transaksi dan Pemilik Toko yaitu menerima data baju dari admin dan menerima hasil laporan penjualan dari admin.
Berikut membuat diagram class, diagram ini menggambarkan class-class dalam sebuah system dan hubungannya antara satu dengan yang lain serta dimasukan pula atribut-atribut dari setiap actor dan operasi yang dilakukan oleh actor tersebut.



 
                            Class Diagram Menu Utama


Dalam diagram menu utama di perlihatkan user atau si pemakai untuk login kemenu utama dalam system aplikasi tersebut sudah dirancang dengan melakukan input dan edit untuk data barang dan system dapat menyimpan data transaksi untuk menampilkan laporan transaksi penjualan kepada pemilik toko.
 

 
                                   Class Diagram Admin 
pada diagram admin  ini berperan untuk mengupdate informasi dan mengelola data baju yang akan dijual lalu  membuat laporan transaksi. 

 
                        Class Diagram Customer

Pada costumer ini akan memesan barang dan memilih baju yang akan dibelinya yang kemudian berinteraksi dengan admin untuk melakukan transaksi 

 
                      Class Diagram Pemilik Toko


Pemilik toko berperan untuk menerima laporan penjualan yang sudah dikelola oleh admin.
 

 
                            Class Diagram Baju


Berikut diagram baju dalam system yang dimana informasi tentang data baju lengkap dengan memasukan kode, id, jenis, nama, dan harga baju yang akan dijual
 

 
                            Class Diagram Transaksi


Diatas adalah diagram transaksi yang dimana konsumen melakukan transaksi dan melakukan beberapa tahap untuk membeli baju di toko online tersebut.
 
 

 
 
 
 









Kamis, 12 Mei 2016

Pencapaian yang Harus Aku Lakukan

Saat pertama kali aku membuka mata di dunia ini mungkin kedua orang tuaku sudah mempunyai cita-cita akan jadi apa aku nantinya dan pasti mereka ingin aku menjadi anak yang berbakti kepada mereka yang taat pada ajaran agama agar nantinya menjadi orang yang sukses,orang berguna,dan bisa menjadi seseorang yang dapat menjadi contoh dalam kehidupan bermasyarakat. Pada usia balita aku sudah mulai di ajarkan berbagai macam pelajaran dalam lingkungan formal,belajar bersosialisasi dan saling tolong menolong pada sesama agar nantinya aku sanggup menjalani kehidupan dalam lingkungan yang lebih luas ketika aku beranjak dewasa. Seiring berjalannya waktu aku mulai memasuki jenjang yang lebih tinggi dan mulai bersosialisasi dengan lingkungan yang lebih luas dari sebelumnya dan membuatku lebih ingin mengetahui banyak hal baru yang sebelumnya belum aku ketahui.Sejak duduk di bangku sekolah dasar guru sering bertanya-tanya mau jadi apa aku nanti dengan semua keinginanku berbagai macam cita-cita aku tuangkan kepada guruku dan mengingatkan ku agar terus rajin belajar supaya menjadi orang yang pintar.
Dulu masih sangat labil untuk mengambil cita-cita, karena banyak keinginan yang aku harapkan sampai suatu ketika setelah lulus SMA aku ingin sekali untuk menjadi seorang Pramugari Garuda Indonesia di tahun 2013 aku bertekad untuk mengikuti seleksi di Bandung dan disitulah merasakan kekecewaan karena aku gagal untuk mengikuti seleksi tersebut, penyebabnya buat ku mungkin sepele karena aku masih berusia 17th sebetulnya aku sudah tau akan hal itu termasuk persyaratan untuk menjadi seorang Pramugari tetapi disini saya bisa ambil pelajaran dari kegagalan itu. Seiring berjalannya waktu orangtuaku menyuruhku untuk kuliah di Universitas Gundarma untuk mengambil jurusan Sistem Informasi, jujur itu bukan pilihan yang aku mau karena latarbelakangku yang lulusan IPS tidak begitu mahir untuk mengotak atik komputer apalagi dengan codingan yang tadinya saya tidak mengerti sama sekali,tetapi aku yakin dengan semangat dan kegigihan yang aku lakukan dan suport kakak ku yang sering mengajarkanku akhirnya lambat laun bisa mengerjakan itu semua dan bisa menikmati tantangan yang aku pilih, terimakasih untuk suport kedua orangtuaku dan sangat bersyukur kepada Allah karena sampai sekarang aku tidak pernah mengeluh dan pesimis. Hingga kedepannya aku ingin sekali untuk menjadi wanita karier yang tentunya sukses dan sampai hari ini aku tidak berfikiran untuk berkeinginan lagi menjadi seorang Pramugari karena tidak ada dukungan dari pihak keluarga dan teman-temanku.
Setelah lulus kuliah nanti aku berkeinginan untuk menjadi seorang Programmer karena ingin melanjutkan jurusan yang aku ambil yaitu Sistem Informasi dan karena kakak ku yang sudah menjadi seorang programmer yang sukses hingga saat ini, disamping itu aku tidak ingin menjadi seorang karyawan dan ingin berbuat banyak serta memliki power. Untuk mencapai apa yang aku inginkan pastinya membutuhkan usaha salahsatunya adalah meningkatkan skill programing yang aku jalani,untuk menjadi seorang Programmer tidak harus seseorang yang murni memiliki tingkat kecerdasan yang sangat tinggi namun menjadi seorang Programmer dituntut agar bisa menghadapi tantangan yang kadang diluar pemikiran orang awam,untuk itu harus sering latihan dan harus mengerjakan pembuatan aplikasi yang bersifat bisnis atau latihan,selanjutnya aku akan berusaha menciptakan aplikasi yang dibutuhkan masyarakat saat ini dan bisa membagikan ilmu kepada semua orang. Selain menjadi seorang Programmer aku juga berkeinginan untuk menjadi Entrepreneur karena ingin membuka lapangan pekerjaan untuk mengurangi angka pengangguran selain itu aku tidak ingin menjadi seorang karyawan, menjadi seorang wirausaha memang bukanlah hal yang mudah harus merintis segala sesuatunya dari bawah dan menanggung resiko akan kegagalan tetapi semua kegagalan itu adalah sebuah pencapaian keberhasilan yang akan membuat aku semangat dan terus berusaha. Menjadi seorang wirausaha memang membutuhkan modal yang besar, tetapi mulai dari aku lulus SMA aku sudah mencoba membuka usaha kecil-kecilan dengan modal pas-pas an dan untung yang tidak lumayan besar tapi aku senang melakukan usaha ini hingga sekarang, banyak hal yang bisa saya pelajari dari ayah yang membuka usaha cuci steam, usaha kontrakan dan kakak ku yang membuka usaha travel dan toko sembako yang kebetulan aku terjun langsung, dari situ banyak sekali pengalaman yang aku dapatkan dan pengetahuan berwirausaha. Persiapan sejauh ini aku lakukan adalah mengumpulkan uang sedikit demi sedikit untuk modal usaha ,mempelajari segala sesuatu tentang wirausaha,banyak mencari tau tentang berwirausaha yang baik dan sukses dan terus berusaha untuk memulai segala sesuatu yang baru tanpa takut akan kegagalan, setelah sukses nanti aku ingin berwirausaha dengan berbagai macam usaha yang aku inginkan.

Kamis, 21 April 2016

BUSINESS PROCESS MANAGEMENT (BPM)



BPM atau yang disbut dengan Business Process Management adalah sebuah metodologi pengelolaan bisnis, yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan evektifitas organisasi dengan melakukan optimasi terhadap proses bisnis. Optimasi tersebut dapat melibatkan satu dapartement atau banyak dapartement dalam sebuah atau bahkan beberapa organisasi. Salah satu contohnya adalah jika proses bisnis melibatkan supplier, customer ataupun patner bisnis. Konsep dasar dari BPM adalah mengelola proses,individu, dan informasi untuk semua aktifitas yang ada pada perusahaan dan dengan cara yang distandarisasi.

Beberapa contoh dari proses bisnis antara lain adalah :
1. Manajemen pembelian
2. Reimburstment
3. Manajemen klaim terhadap insiden
4. Sertifikasi supplier
5. Penyeleksi personil
6. Manajemen peminjaman uang

Teknologi BPM menawarkan cara yang sangat baik untuk meningkatkan level produktivitas dan kompetisi dengan cara yang terus menerus memfasilitasi cara untuk mengelola individu,konten, dan sistem yang ada dalam proses yang memastikan efisiensi,evektifitas dan memberikan flrksibilitas dan kekuatan yang memadai.
Teknologi BPM merupakan respon dari industry IT pada permasalahan yang dilakukan oleh pekerja yang mengoprasikan aplikasi bisnis. Direktur, manajer, supplier dan customer mengharapkan respon secara real time dalam hal interaksi masalah komersial dan membangun infrastruktur teknologi yang mendukung.

Framework yang digunakan dalam mengimplementasikan BPM  adalah sebagai berikut :

  • Fondasi Organisasi,
  • Fondasi Proses
  • Fondasi Teknologi
  • Fondasi BPM
  • Elaborasi
  • Improvement
  • Pengguna dan Teknologi Pengembangan
  • Deployment
  • Monitor dan Realisasi Benefit
  • Improvement yang berkelanjutan

Proses Bisnis
Perkembangan pasar yang bergerak menjadi sangat kompetitif dan persaingan bisnis yang semakin kompleks dan ketat telah menghadirkan tantangan baru bagi perusahaan. Kecepatan menjadi masalah yang patut diperhatikan yaitu bagaimana cara perusahaan atau organisasi untuk mendapatkan dan mengevaluasi informasi dengan segera, dan untuk kemudian menggunakan informasi tersebut untuk merespon setiap kejadian dan masalah secara cepat dan tepat pula. Karena itu kecepatan menjadi faktor penting dalam menumbuhkan nilai kompetitif suatu perusahaan atau organisasi. Masalah yang sering kali terjadi adalah perusahaan gagal atau terlambat dalam merespon tantangan bisnis yang muncul secara tidak terduga. Sebagai contoh: banyak perusahaan sangat lambat dalam mendeteksi adanya peluang-peluang bisnis baru serta dalam mendeteksi pergerakan yang dilakukan oleh kompetitor; lebih jauh lagi adalah perusahaan kadang cenderung mempunyai sifat reaktif dan tidak dapat mendeteksi masalah secara dini, dimana ini merupakan hal yang sangat kontraproduktif bagi perusahaan dalam menghadapi perkembangan bisnis di masa seperti sekarang ini.
Untuk mengatasi masalah tersebut, para pemimpin perusahaan sangat membutuhkan suatu solusi yang dapat membantu mereka untuk melihat gambaran bisnis mereka secara menyeluruh (komprehensif) dan real-time, dalam arti apa yang mereka lihat saat itu di laporan adalah benar-benar menggambarkan kondisi perusahaan sebenarnya saat itu juga, bukan 1 minggu yang lalu, 1 hari yang lalu, atau bahkan 1 jam yang lalu. Untuk itu peranan teknologi di sini menjadi sangat vital. Perusahaan dapat mengandalkan teknologi yang tepat untuk membantu mereka dalam meningkatkan efisiensi, mempertajam daya respons, dan pada akhirnya adalah mampu menghasilkan nilai kompetitif bagi perusahaan .
Pada beberapa tahun terakhir telah banyak perusahaan yang memanfaatkan solusi dengan teknologi informasi (TI) untuk mengoptimasi proses bisnis yang dimilikinya, tapi kadang solusi yang mereka kembangkan masih setengah-setengah. Mereka membangun solusi TI tersebut dalam beberapa sistem yang terpisah, bukan dalam satu kesatuan. Sistem yang dibangun biasanya terbagi berdasarkan unit kerja, atau berdasarkan proses bisnis yang ada. Hal ini tentunya dapat menimbulkan beberapa masalah ketika suatu saat terdapat proses bisnis yang membutuhkan adanya kolaborasi ataupun pertukaran informasi antar unit kerja atau antar proses bisnis untuk menyelesaikan rangkaian prosesnya tersebut, yang tentunya hal ini tidak akan dapat ditangani dengan solusi TI model seperti ini. Solusi TI seperti ini sebenarnya sudah tidak relevan lagi untuk digunakan pada dunia bisnis yang sangat dinamis seperti saat ini. Teknologi Manajemen Proses Bisnis atau Business Process Management (BPM) adalah jawaban yang benar-benar ditunggu dan dibutuhkan kalangan bisnis untuk membantu bisnis mereka dalam menghadapi tantangan dan kompetisi seperti sekarang ini. BPM adalah solusi TI dengan pendekatan baru yang ampuh digunakan untuk membantu meningkatkan efisiensi dan menumbuhkan nilai kompetitif suatu bisnis. BPM dirancang untuk mengintegrasikan antara karyawan dan sistem informasi melalui proses-proses yang telah terotomatisasi dan bersifat sangat fleksibel. BPM juga merupakan solusi yang tepat untuk meningkatkan daya respon perusahaan secara signifikan untuk menyesuaikan keinginan pelanggannya pada setiap produk atau layanan yang dihasilkan, dengan cara memberikan akses informasi secara real-time yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi masalah, serta pengambilan tindakan untuk merespon masalah yang terjadi secara lebih cepat dan tepat.

Setiap solusi Manajemen Proses Bisnis (BPM) memiliki empat komponen utama:
  1. Pemodelan
    Pengguna dapat mendefinisikan dan mendesain struktur dari setiap proses bisnis secara grafis. Manajer Proses dapat mendesain sebuah proses beserta seluruh elemen, aturan, sub-proses, parallel proses, penanganan exception, penangan error, dan workflow dengan mudah tanpa perlu memiliki kemampuan programming khusus dan tanpa membutuhkan bantuan dari staf IT.
  2. Pengintegrasian
    BPM dapat menghubungkan setiap elemen dalam proses sehingga elemen-elemen tersebut dapat saling berkolaborasi dan bertukar informasi untuk menyelesaikan tujuannya. Pada level aplikasi, hal ini bisa diartikan sebagai penggunaan Application Programming Interface (API) dan messaging. Bagi pengguna, hal ini berarti tersedianya sebuah workspace pada komputernya ataupun perangkat wireless-nya untuk mengerjakan tugas sesuai dengan perannya pada suatu proses bisnis.
  3. Pengawasan
    Pengguna dapat mengawasi dan mengontrol performansi dari proses bisnis yang sedang berjalan dan performansi dari setiap personil yang terlibat dalam proses bisnis tersebut. Pengguna juga dapat memperoleh informasi mengenai proses yang tengah berjalan, maupun yang telah selesai, beserta data-data yang ada di dalamnya.
  4. Optimalisasi
    Pengguna dapat menganalisa dan memonitor suatu proses bisnis, melihat ketidakefisienan, dan juga memungkinkan pengguna untuk mengambil tindakan dengan cepat dan merubah proses tersebut untuk meningkatkan efisiensinya. 

Cara Kerja Software Business Process Management
Software BPM bekerja dengan cara “loosely coupling” terhadap aplikasi bisnis eksisting yang memungkinkan proses monitoring, extract, format dan mendistribusikan informasi pada system dan pekerja sejalan dengan aturan dan event bisnis. Dengan memperluas proses dan informasi dari aplikasi eksisting, otomatisasi bisnis proses dapat dikonfigurasi tanpa harus merubah konfigurasi aplikasi perusahaan yang sedang berjalan. TaskCenter hanya menggunakan aplikasi-aplikasi ini sebagai layanan informasi dan pemicu workflow. Membuat otomatisasi bisnis proses dapat dilakukan dengan menggunakan PC yang terinstall TaskCenter dengan bantuan logical Graphical User Interface. Dengan bantuan GUI, administrator dapat mengotomatisasi pekerjaan sehari-hari seperti pelaporan mingguan penjuaklan dengan hanya melakukan drag and drop suatu Tools kedalam emulasi proses bisnis dari karyawan secara sequence.
Sebagai suatu teknologi, software BPM dapat menyampaikan benefit pada organisasi dengan skala apapun, hal yang terpenting benefit yang disampaikan bersifat unik pada suatu perusahaan.Dengan mengotomatisasi bisnis proses pekerja yang berulang, seperti pembuatan laporan dan distribusi atau monitoring pada Key Performance Indikator (KPI) suatu perusahaan, TaskCenter mampu mengurangi biaya operasional dan mengkonsentrasikan pekerja pada aktivitas utama untuk mensukseskan bisnis.

Sebagai contoh, benefit yang dihasilkan adalah :
  • Revenue Stream yang lebih kuat
  • Penghematan biaya operasional
  • Agility perusahaan yang besar
  • Kepuasan pelanggan yang besar
  • Efisiensi waktu dari karyawan
  • Menghidari factor kritis kegagalan
TaskCenter merupakan software BPM yang terintegrasi dan memungkinkan organisasi mengatur cost secara efective, mengoprasikan dan memelihara proses yang terautomatisasi. Kemampuan BPM yang dapat ditambahkan dalam eksisting aplikasi bisnis adalah :
  • Advanced Busines Alerts, Digunakan untuk mengukur KPI, mendeteksi fraud, workload, alert performansi pekerja dan peringatan financial.
  • Workflow, Meningkatkan penerimaan limit kredit, budget sign off, penjadwalan approval produksi, dan konfirmasi laporan pengiriman.
  • Document Automation, Statement bulanan, instruksi loading, welcome packs, surat kredit control dan end-of-line spesialisasi produk.
  • Web Content Publishing, Publikasi KPI, menghapus data historical, status antrian saat ini, level kapasitas dan account pelanggan yang aktiv.
  • Subscription and Request, Balance enquires, subskripsi baru, detil properties, stok level dan masalah kekurangan pegawai.
  • Integrations, Update data supplier, layanan ticketing mandiri, otomatisasi unsubscribe, update name dan alamat melintasi aplikasi yang berbeda.
TaskCentre menawarkan pendekatan generic dalam mengotomatisasi proses yang di desin khusus dalam pemenuhan bisnis perusahaan. Software ini memiliki user interface yang mudah dimengerti dan cara penggunaan yang mudah. Konsep dasar adalah suatu task yang terpusat yang terdiri dari satu atau beberapa step proses yang berhubungan.
Inovasi bisnis proses yang dilakukan oleh Robert Property dengan menerapkan BPM memberikan dampak positif :
  • Meningkatkan efektivitas instruksi vendor, kunjungan dan penjualan
  • Memperpendek siklus instruction to sale
  • Pemenuhan permintaan informasi secara langsung
  • Mengurangi pekerjaan administrasi
  • Meningkatkan brand image perusahaan   

Keuntungan dari BPM
Tujuan utama dari BPM adalah untuk mencapai kemajuan yang signifikan dalam sisi produktifitas dan kualitas pelayanan kepada pelanggan.  Kedua faktor tersebut mempunyai dampak yang penting pada bisnis, dengan mengurangi biaya, meningkatkan kepuasan pelanggan, dan implementasi yang cepat terhadap sebuah service yang baru.
Pada kegiatan sehari- hari, biasanya terdapat beberapa situasi pada tingkat operasional organisasi, antara lain:
  1. Aktivitas yang melibatkan beberapa departemen atau organisasi sering kali tidak teratur dan saling bersimpangan satu sama lain. Hal ini menyebabkan permasalahan, penundaan, dan pelayanan yang buruk.
  2. Informasi tidak berjalan antar department. Informasi seringkali hilang karena  tidak ada yang mengetahui siapa yang seharusnya mengerjakan sebuah tugas.
  3. Tim manajemen tidak dapat mengetahui apa yang sedang dikerjakan atau hasil pengerjaan. Tidak ada informasi yang cukup memadai untuk dijadikan dasar untuk mengambil keputusan.
  4. Beban pekerjaan tidak seimbang, sehingga menyebabkan timbulnya bottleneck yang berimbas pada efisiensi pada seluruh organisasi.
  5. Pengetahuan hanya dipegang oleh beberapa orang saja dan biasanya orang orang tersebut tersebar dan tidak terdapat di semua bagian
Untuk mengimbangi lingkungan yang kompetitif dan terus berkembang dan berubah, sangat lah penting untuk memegang teguh konsep “continuous improvement” atau perbaikan terus menerus menuju kesempurnaan. Organisasi harus memiliki fleksibilitas dan kelincahan untuk menangani perubahan perubahan seperti kebutuhan pelanggan yang terus berubah, perkembangan teknologi, karyawan, dan perusahaan juga harus efektif dan efisien agar dapat mengembangkan bisnis nya dalam jangka menengah maupun jangka panjang. Bisnis dan teknologi juga harus bergabung dan berjalan bersamaan untuk mencapai optimasi dengan bahasa dan tujuan yang sama.
Otomatisasi dan pengembangan yang terus menerus dari proses memungkinkan sebuah organisasi untuk mendapatkan keuntungan berikut:
  1. Peningkatan produktivitas organisasi. Aktivitas akan berjalan lebih mulus dan lebih efisien setelah dimodelkan dan diotomatsasi.
  2. Dapat mendeteksi dan memperbaiki masalah, seperti downtime, bottleneck, dan penggunaan sumber daya yang tidak efisien, secara cepat. Auditing dan monitoring yang menggunakan data yang real time yang didapatkan pada saat proses sedang berjalan membuat deteksi yang lebih awal dan lebih cepat terhadap sebuah permasalahan.
  3. Memperbaiki kerja sama antar departemen dan dengan organisasi eksternaI, seperti klien, supplier, dan distributor. Interaksi organisasi dengan pihak pihak ini dapat dengan mudah dimodelkan dan disistemasikan, mendatangkan efisiensi dengan bertukar informasi dan pekerjaan atau tugas (task).
  4. Memberikan pelayanan yang lebih baik untuk klien, supplier, distributor, dan partner. Provide better service to clients, suppliers, distributors and partners.
  5. Meningkatkan kontrol terhadap aktivitas organisasi. Setiap saat, snapshot dari pekerjaan yang sedang dikerjakan dapat dilihat.
  6. Mendapatkan informasi yang akurat mengenai performa perusahaan untuk mendukung pengambilan keputusan yang cepat. Dengan menggunakan balance scorecard yang terupdate secara real time, maka performa perusahaan dapat dilihat dengan cepat.
  7. Mempunyai compliance terhadap hokum, peraturan, prosedur, dan best practice. Facilitate compliance with laws, regulations, procedures and best practices.
  8. Menghemat waktu dengan otomatisasi pembuatan dokumentasi dan informasi yang dibutuhkan.