BPM atau yang disbut dengan Business Process Management
adalah sebuah metodologi pengelolaan bisnis, yang bertujuan untuk meningkatkan
produktivitas dan evektifitas organisasi dengan melakukan optimasi terhadap
proses bisnis. Optimasi tersebut dapat melibatkan satu dapartement atau banyak
dapartement dalam sebuah atau bahkan beberapa organisasi. Salah satu contohnya
adalah jika proses bisnis melibatkan supplier, customer ataupun patner bisnis. Konsep
dasar dari BPM adalah mengelola proses,individu, dan informasi untuk semua
aktifitas yang ada pada perusahaan dan dengan cara yang distandarisasi.
Beberapa contoh dari proses bisnis antara lain adalah :
1. Manajemen pembelian
2. Reimburstment
3. Manajemen klaim terhadap insiden
4. Sertifikasi supplier
5. Penyeleksi personil
6. Manajemen peminjaman uang
Teknologi BPM menawarkan cara yang sangat baik untuk
meningkatkan level produktivitas dan kompetisi dengan cara yang terus menerus
memfasilitasi cara untuk mengelola individu,konten, dan sistem yang ada dalam proses yang memastikan efisiensi,evektifitas dan memberikan flrksibilitas dan kekuatan yang memadai.
Teknologi BPM merupakan respon dari industry IT pada permasalahan yang
dilakukan oleh pekerja yang mengoprasikan aplikasi bisnis. Direktur,
manajer, supplier dan customer mengharapkan respon secara real time dalam hal interaksi masalah komersial dan membangun infrastruktur teknologi yang mendukung.
Framework yang digunakan dalam mengimplementasikan BPM adalah sebagai berikut :
- Fondasi Organisasi,
- Fondasi Proses
- Fondasi Teknologi
- Fondasi BPM
- Elaborasi
- Improvement
- Pengguna dan Teknologi Pengembangan
- Deployment
- Monitor dan Realisasi Benefit
- Improvement yang berkelanjutan
Proses Bisnis
Perkembangan pasar yang bergerak menjadi sangat kompetitif dan
persaingan bisnis yang semakin kompleks dan ketat telah menghadirkan
tantangan baru bagi perusahaan. Kecepatan menjadi masalah yang patut
diperhatikan yaitu bagaimana cara perusahaan atau organisasi untuk
mendapatkan dan mengevaluasi informasi dengan segera, dan untuk kemudian
menggunakan informasi tersebut untuk merespon setiap kejadian dan
masalah secara cepat dan tepat pula. Karena itu kecepatan menjadi faktor
penting dalam menumbuhkan nilai kompetitif suatu perusahaan atau
organisasi. Masalah yang sering kali terjadi adalah perusahaan gagal atau terlambat
dalam merespon tantangan bisnis yang muncul secara tidak terduga.
Sebagai contoh: banyak perusahaan sangat lambat dalam mendeteksi adanya
peluang-peluang bisnis baru serta dalam mendeteksi pergerakan yang
dilakukan oleh kompetitor; lebih jauh lagi adalah perusahaan kadang
cenderung mempunyai sifat reaktif dan tidak dapat mendeteksi masalah
secara dini, dimana ini merupakan hal yang sangat kontraproduktif bagi
perusahaan dalam menghadapi perkembangan bisnis di masa seperti sekarang
ini.
Untuk mengatasi masalah tersebut, para pemimpin perusahaan sangat
membutuhkan suatu solusi yang dapat membantu mereka untuk melihat
gambaran bisnis mereka secara menyeluruh (komprehensif) dan real-time,
dalam arti apa yang mereka lihat saat itu di laporan adalah benar-benar
menggambarkan kondisi perusahaan sebenarnya saat itu juga, bukan 1
minggu yang lalu, 1 hari yang lalu, atau bahkan 1 jam yang lalu. Untuk
itu peranan teknologi di sini menjadi sangat vital. Perusahaan dapat
mengandalkan teknologi yang tepat untuk membantu mereka dalam
meningkatkan efisiensi, mempertajam daya respons, dan pada akhirnya
adalah mampu menghasilkan nilai kompetitif bagi perusahaan .
Pada beberapa tahun terakhir telah banyak perusahaan yang memanfaatkan
solusi dengan teknologi informasi (TI) untuk mengoptimasi proses bisnis
yang dimilikinya, tapi kadang solusi yang mereka kembangkan masih
setengah-setengah. Mereka membangun solusi TI tersebut dalam beberapa
sistem yang terpisah, bukan dalam satu kesatuan. Sistem yang dibangun
biasanya terbagi berdasarkan unit kerja, atau berdasarkan proses bisnis
yang ada. Hal ini tentunya dapat menimbulkan beberapa masalah ketika
suatu saat terdapat proses bisnis yang membutuhkan adanya kolaborasi
ataupun pertukaran informasi antar unit kerja atau antar proses bisnis
untuk menyelesaikan rangkaian prosesnya tersebut, yang tentunya hal ini
tidak akan dapat ditangani dengan solusi TI model seperti ini. Solusi TI
seperti ini sebenarnya sudah tidak relevan lagi untuk digunakan pada
dunia bisnis yang sangat dinamis seperti saat ini. Teknologi Manajemen Proses Bisnis atau Business Process Management (BPM)
adalah jawaban yang benar-benar ditunggu dan dibutuhkan kalangan bisnis
untuk membantu bisnis mereka dalam menghadapi tantangan dan kompetisi
seperti sekarang ini. BPM adalah solusi TI dengan pendekatan baru yang
ampuh digunakan untuk membantu meningkatkan efisiensi dan menumbuhkan
nilai kompetitif suatu bisnis. BPM dirancang untuk mengintegrasikan
antara karyawan dan sistem informasi melalui proses-proses yang telah
terotomatisasi dan bersifat sangat fleksibel. BPM juga merupakan solusi
yang tepat untuk meningkatkan daya respon perusahaan secara signifikan
untuk menyesuaikan keinginan pelanggannya pada setiap produk atau
layanan yang dihasilkan, dengan cara memberikan akses informasi secara
real-time yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi masalah, serta
pengambilan tindakan untuk merespon masalah yang terjadi secara lebih
cepat dan tepat.
Setiap solusi Manajemen Proses Bisnis (BPM) memiliki empat komponen utama:
- Pemodelan Pengguna dapat mendefinisikan dan mendesain struktur dari setiap proses bisnis secara grafis. Manajer Proses dapat mendesain sebuah proses beserta seluruh elemen, aturan, sub-proses, parallel proses, penanganan exception, penangan error, dan workflow dengan mudah tanpa perlu memiliki kemampuan programming khusus dan tanpa membutuhkan bantuan dari staf IT.
- Pengintegrasian BPM dapat menghubungkan setiap elemen dalam proses sehingga elemen-elemen tersebut dapat saling berkolaborasi dan bertukar informasi untuk menyelesaikan tujuannya. Pada level aplikasi, hal ini bisa diartikan sebagai penggunaan Application Programming Interface (API) dan messaging. Bagi pengguna, hal ini berarti tersedianya sebuah workspace pada komputernya ataupun perangkat wireless-nya untuk mengerjakan tugas sesuai dengan perannya pada suatu proses bisnis.
- Pengawasan Pengguna dapat mengawasi dan mengontrol performansi dari proses bisnis yang sedang berjalan dan performansi dari setiap personil yang terlibat dalam proses bisnis tersebut. Pengguna juga dapat memperoleh informasi mengenai proses yang tengah berjalan, maupun yang telah selesai, beserta data-data yang ada di dalamnya.
- Optimalisasi Pengguna dapat menganalisa dan memonitor suatu proses bisnis, melihat ketidakefisienan, dan juga memungkinkan pengguna untuk mengambil tindakan dengan cepat dan merubah proses tersebut untuk meningkatkan efisiensinya.
Cara Kerja Software Business Process Management
Software BPM bekerja dengan cara “loosely coupling” terhadap
aplikasi bisnis eksisting yang memungkinkan proses monitoring, extract,
format dan mendistribusikan informasi pada system dan pekerja sejalan
dengan aturan dan event bisnis. Dengan memperluas proses dan informasi dari aplikasi eksisting,
otomatisasi bisnis proses dapat dikonfigurasi tanpa harus merubah
konfigurasi aplikasi perusahaan yang sedang berjalan. TaskCenter hanya menggunakan aplikasi-aplikasi ini sebagai layanan informasi dan pemicu workflow. Membuat otomatisasi bisnis proses dapat dilakukan dengan menggunakan PC
yang terinstall TaskCenter dengan bantuan logical Graphical User
Interface. Dengan bantuan GUI, administrator dapat mengotomatisasi
pekerjaan sehari-hari seperti pelaporan mingguan penjuaklan dengan hanya
melakukan drag and drop suatu Tools kedalam emulasi proses bisnis dari karyawan secara sequence.
Sebagai suatu teknologi, software BPM dapat menyampaikan benefit pada
organisasi dengan skala apapun, hal yang terpenting benefit yang
disampaikan bersifat unik pada suatu perusahaan.Dengan mengotomatisasi bisnis proses pekerja yang berulang, seperti
pembuatan laporan dan distribusi atau monitoring pada Key Performance
Indikator (KPI) suatu perusahaan, TaskCenter mampu mengurangi biaya
operasional dan mengkonsentrasikan pekerja pada aktivitas utama untuk
mensukseskan bisnis.
Sebagai contoh, benefit yang dihasilkan adalah :
- Revenue Stream yang lebih kuat
- Penghematan biaya operasional
- Agility perusahaan yang besar
- Kepuasan pelanggan yang besar
- Efisiensi waktu dari karyawan
- Menghidari factor kritis kegagalan
- Advanced Busines Alerts, Digunakan untuk mengukur KPI, mendeteksi fraud, workload, alert performansi pekerja dan peringatan financial.
- Workflow, Meningkatkan penerimaan limit kredit, budget sign off, penjadwalan approval produksi, dan konfirmasi laporan pengiriman.
- Document Automation, Statement bulanan, instruksi loading, welcome packs, surat kredit control dan end-of-line spesialisasi produk.
- Web Content Publishing, Publikasi KPI, menghapus data historical, status antrian saat ini, level kapasitas dan account pelanggan yang aktiv.
- Subscription and Request, Balance enquires, subskripsi baru, detil properties, stok level dan masalah kekurangan pegawai.
- Integrations, Update data supplier, layanan ticketing mandiri, otomatisasi unsubscribe, update name dan alamat melintasi aplikasi yang berbeda.
TaskCentre menawarkan pendekatan generic dalam mengotomatisasi proses
yang di desin khusus dalam pemenuhan bisnis perusahaan. Software ini
memiliki user interface yang mudah dimengerti dan cara penggunaan yang
mudah. Konsep dasar adalah suatu task yang terpusat yang terdiri dari
satu atau beberapa step proses yang berhubungan.
Inovasi bisnis proses yang dilakukan oleh Robert Property dengan menerapkan BPM memberikan dampak positif :
- Meningkatkan efektivitas instruksi vendor, kunjungan dan penjualan
- Memperpendek siklus instruction to sale
- Pemenuhan permintaan informasi secara langsung
- Mengurangi pekerjaan administrasi
- Meningkatkan brand image perusahaan
Keuntungan dari BPM
Tujuan utama dari BPM adalah untuk mencapai kemajuan yang signifikan
dalam sisi produktifitas dan kualitas pelayanan kepada pelanggan. Kedua
faktor tersebut mempunyai dampak yang penting pada bisnis, dengan
mengurangi biaya, meningkatkan kepuasan pelanggan, dan implementasi yang
cepat terhadap sebuah service yang baru.
Pada kegiatan sehari- hari, biasanya terdapat beberapa situasi pada tingkat operasional organisasi, antara lain:
- Aktivitas yang melibatkan beberapa departemen atau organisasi sering kali tidak teratur dan saling bersimpangan satu sama lain. Hal ini menyebabkan permasalahan, penundaan, dan pelayanan yang buruk.
- Informasi tidak berjalan antar department. Informasi seringkali hilang karena tidak ada yang mengetahui siapa yang seharusnya mengerjakan sebuah tugas.
- Tim manajemen tidak dapat mengetahui apa yang sedang dikerjakan atau hasil pengerjaan. Tidak ada informasi yang cukup memadai untuk dijadikan dasar untuk mengambil keputusan.
- Beban pekerjaan tidak seimbang, sehingga menyebabkan timbulnya bottleneck yang berimbas pada efisiensi pada seluruh organisasi.
- Pengetahuan hanya dipegang oleh beberapa orang saja dan biasanya orang orang tersebut tersebar dan tidak terdapat di semua bagian
Otomatisasi dan pengembangan yang terus menerus dari proses memungkinkan sebuah organisasi untuk mendapatkan keuntungan berikut:
- Peningkatan produktivitas organisasi. Aktivitas akan berjalan lebih mulus dan lebih efisien setelah dimodelkan dan diotomatsasi.
- Dapat mendeteksi dan memperbaiki masalah, seperti downtime, bottleneck, dan penggunaan sumber daya yang tidak efisien, secara cepat. Auditing dan monitoring yang menggunakan data yang real time yang didapatkan pada saat proses sedang berjalan membuat deteksi yang lebih awal dan lebih cepat terhadap sebuah permasalahan.
- Memperbaiki kerja sama antar departemen dan dengan organisasi eksternaI, seperti klien, supplier, dan distributor. Interaksi organisasi dengan pihak pihak ini dapat dengan mudah dimodelkan dan disistemasikan, mendatangkan efisiensi dengan bertukar informasi dan pekerjaan atau tugas (task).
- Memberikan pelayanan yang lebih baik untuk klien, supplier, distributor, dan partner. Provide better service to clients, suppliers, distributors and partners.
- Meningkatkan kontrol terhadap aktivitas organisasi. Setiap saat, snapshot dari pekerjaan yang sedang dikerjakan dapat dilihat.
- Mendapatkan informasi yang akurat mengenai performa perusahaan untuk mendukung pengambilan keputusan yang cepat. Dengan menggunakan balance scorecard yang terupdate secara real time, maka performa perusahaan dapat dilihat dengan cepat.
- Mempunyai compliance terhadap hokum, peraturan, prosedur, dan best practice. Facilitate compliance with laws, regulations, procedures and best practices.
- Menghemat waktu dengan otomatisasi pembuatan dokumentasi dan informasi yang dibutuhkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar