Rabu, 26 April 2017

PENGGUNAAN IPv6



IPng atau di sebut juga sebagai IPv6 sendiri adalah suatu protocol layer ketiga terbaru yang di ciptakan untuk menggantikan IPv4 atau yang sering di kenal sebagai IP. Penggunaan IPv6 yang memilki nama lain IPng (IP next generation) ini pertama kali di rekomendasikan pada tanggal 25 juli di Toronto pada saat pertemuan IETF. Perancanagan dari IPv6 ini di latarbelakangi oleh keterbatasan pengalamatan IPv4 yang saat ini memiliki panjang 32 bit dirasa tidak dapat menangani seluruh pengguna internet di masa depan akibat dari pertumbuhan jaringan pengembangan jaringan khususnya internet.
Seiring dengan pertumbuhan Internet yang sangat pesat di seluruh dunia yang menyebabkan IPv4 dengan format 32-bit tidak bisa lagi menampung kebutuhan pengalamatan internet setelah jangka 20 tahun kedepan. Dari hasil riset  dan perhitungan pakar IETF menyebutkan dengan hanya 32-bit format address hanya bisa menampung kurang lebih 4 milliar host di dunia ini. Pada tahun 1992 IETF selaku komunitas terbuka Internet membuka diskusi untuk mengatasi masalah ini dengan mencari format IP generasi selanjutnya setelah IPv4, setelah  pembahasan yang panjang, baru pada tahun 1995 ditetapkan melalui RFC2460 IPv6 sebagai IP generasi berikutnya (Next generation yang biasa disebut IPng) yang dapat menampung sekitar 340 milliar trilliun bahkan lebih host address. Pengembangan IPv6 ini sudah dilakukan banyak pihak diseluruh dunia seperti Internet Service Provider, Internet Exchange Point, militer, dan Universitas.

A.     Pengembaangan IPV6
Perubahan dari IPv4 ke IPv6 pada dasarnya terjadi karena beberapa hal yang dikelompokkan dalam kategori berikut :
1.   Kapasitas Perluasan Alamat
IPv6 meningkatkan ukuran dan jumlah alamat yang mampu didukung oleh IPv4 dari 32bit menjadi 128bit. Peningkatan kapasitas alamat ini digunakan untuk mendukung peningkatan hirarki atau kelompok pengalamatan, peningkatan jumlah atau kapasitas alamat yang dapat dialokasikan dan diberikan pada node dan mempermudah konfigurasi alamat pada node sehingga dapat dilakukan secara otomatis. Peningkatan skalabilitas juga dilakukan pada routing multicast dengan meningkatkan cakupan dan jumlah pada alamat multicast. IPv6 ini selain meningkatkan jumlah kapasitas alamat yang dapat dialokasikan pada node juga mengenalkan jenis atau tipe alamat baru, yaitu alamat anycast. Tipe alamat anycast ini didefinisikan dan digunakan untuk mengirimkan paket ke salah satu dari kumpulan node.
2.   Penyederhanaan Format Header
Beberapa kolom pada header IPv4 telah dihilangkan atau dapat dibuat sebagai header pilihan. Hal ini digunakan untuk mengurangi biaya pemrosesan hal-hal yang umum pada penanganan paket IPv6 dan membatasi biaya bandwidth pada header IPv6. Dengan demikian, pemerosesan header pada paket IPv6 dapat dilakukan secara efisien.
3.   Peningkatan dukungan untuk header pilihan dan header tambahan (Options and extention header)
Perubahan yang terjadi pada header-header IP yaitu dengan adanya pengkodean header Options (pilihan) pada IP dimasukkan agar lebih efisien dalam penerusan paket (packet forwarding), agar tidak terlalu ketat dalam pembatasan panjang header pilihan yang terdapat dalam paket IPv6 dan sangat fleksibel/dimungkinkan untuk mengenalkan header pilihan baru pada masa akan dating.
4.   Kemampuan pelabelan aliran paket
Kemampuan atau fitur baru ditambahkan pada IPv6 ini adalah memungkinkan pelabelan paket atau pengklasifikasikan paket yang meminta penanganan khusus, seperti kualitas mutu layanan tertentu (QoS) atau real-time.
5.   Autentifikasi dan kemampuan privasi

B.     Fitur IPV6
      IPv6 mempunyai beberapa fitur yang mampu mengantisipasi perkembangan aplikasi masa depan dan mengatasi kekurangan yang dimiliki pendahulunya yaitu IPv4. Berikut adalah fitur-fitur yang dimiliki oleh IPv6 :
1.       Jumlah IP Address yang sangat banyak
IPv6 terdiri dari 128 bit, dengan jumlah IP Address yang dapat dipakai mencapai 3.4 x 10^38. Jumlah ini sangatlah besar. Alokasi IP Address yang sangat banyak ini berguna untuk memberikan IP Address kepada hampir semua perangkat yang ada disekitar kita.
2.       Autoconfiguration
IPv6 dirancang agar penggunanya tidak dipusingkan dengan konfigurasi IP Address. Komputer pengguna yang terhubung dengan jaringan IPv6 akan mendapatkan IP Address langsung dari router sehingga nantinya DHCP server tidak diperlukan lagi. Autoconfiguration nantinya akan sangat berguna bagi peralatan mobile internet karena pengguna tidak direpotkan dengan konfigurasi sewaktu berpindah tempat dan jaringan.
3.       Security
IPv6 telah dilengkapi dengan protokol IPSec, sehingga semua aplikasi telah memiliki keamanan yang optimal bagi berbagai aplikasi yang membutuhkan keamanan.
4.       Quality Of Service
IPv6 memiliki QoS yang terintegrasi dengan baik sehingga semua aplikasi yang berjalan diatas IPv6 memiliki jaminan QoS, terutama lagi bagi aplikasi yang sensitif terhadap delay (seperti VoIP dan streaming video).

berikut adalah Fitur yang merupakan perbaikan dari IPv4, sebagai berikut :

-          Format Header Baru
Header yang terdapat di IPv6 memiliki format baru yang dapat berguna untuk menjaga agar overhead header minimum. Caranya dengan menghilangkan field-field yang tidak diperlukan dan beberapa field pilihan yang ditempatkan setelah header IPv6.
-          Range Alamat yang Lebih Besar
IPv6 memiliki 128-bit untuk masing-masing alamat IP source dan destination. Meskipun 128-bit sudah dapat menampung sekitar 3.4 x 1038 kemungkinan kombinasi, tetapi di IPv6 juga dapat diimplementasikan berbagai level subnetting dan alokasi alamat dari backbone internet ke subnet individual dan organisasi. Dengan lebih banyak tersedianya alamat yang digunakan, maka teknik konservasi seperti NAT tidak dibutuhkan lagi.
-          Pengalamatan Lebih Efisien
Pada jaringan IPv6, router backbone memiliki table routing yang lebih kecil berdasarkan infrastruktur routing dari ISP.
-          Konfigurasi Alamat Secara Stateless dan Statefull
IPv6 mendukung konfigurasi pengalamatan secara statefull, seperti pada saat konfigurasi alamat menggunakanatau secara stateless yang tanpa menggunakan server DHCP. Pada konfigurasi kedua, host secara otomatis mengkonfigurasi dirinya sendiri dengan alamat IPv6 untuk link yang disebut dengan alamat link-lokal dan alamat yang diturunkan dan ditransmisikan oleh router local. Bahkan, tanpa adanya router sekalipun, host yang berada pada link yang sama dapat secara otomatis mengkonfigurasi dirinya sendiri dengan alamat link local dan berkomunikasi tanpa harus mengkonfigurasi secara manual.
-          Dukungan QoS yang lebih baik
Header IPv6 memiliki field baru untuk mendefinisikan bagaimana trafik ditangani dan diidentifikasi. Identifikasi trafik menggunakan Field Flow Label pada header IPv6 yang memungkinkan router mengidentifikasi dan memberikan perlakuan khusus terhadap paket yang ditransmisikan dari source ke destination. Dikarenakan trafik diidentifikasikan di header IPv6, maka dukungan QoS dapat tetap diimplementasikan meskipun payload paket terenkripsi melalui IPsec.
-          Built-in Security
Dukungan terhadap IPsec merupakan Requirement yang ada pada protocol IPv6 ini. Requirement ini memberikan dukungan terhadap keamanan jaringan yang diperlukan dan menawarkan interoperabilitas antara implementasi IPv6 yang berbeda.
-          Ekstensibilitas
IPv6 dapat dengan mudah ditambahkan fitur baru dengan menambahkan header ekstensi setelah header IPv6. Tidak seperti opsi yang ada pada header IPv4, yang hanya mendukung 40 byte opsi, ukuran dari header ekstensi IPv6 ini hanya terbatasi oleh ukuran dari paket IPv6 itu sendiri.

C.     Pengalamatan IPV6
Dalam arsitektur pengalamatannya alamat IPv6 mempunyai ukuran 128 bits yang artinya kira-kira berjumlah 2^128 atau kira-kira 3,4 x 10^38 alamat. Namun perhitungan teori ini tidaklah sepenuhnya akurat karena adanya hirarki routing dan kenyataan bahwa pada akhirnya nanti sebuah alamat akan didelegasikan sebagai blok yang bersambung dan bukan sebagai tiap-tiap satuan alamat.
Alamat IPv6 tersebut kira-kira akan terpotong setengahnya. Tidak akan pernah ada subnet yang memiliki 64 bit alamat signifikan atau lebih. Dari 128 bit tersebut hanya akan digunakan 64 bit untuk  routing global dan internal yang disebut sebagai routing prefix.  Sisa 64 bit dari alamatlah yang akan menunjukkan sebuah host pada suatu subnet yang disebut sebagai host identifier atau host id.
Alamat IPv6 ini dapat diklasifikasikan menjadi 3  yaitu :
1.      Alamat Unicast
Global Unicast, merupakan alamat dengan skup global dan unik sehingga bisa di-rute-kan di Internet.
Beberapa tipe alamat unicast IPv6 ini antara lain :
-          Aggregatable global unicast addresses
Sering disebut sebagai alamat global, mirip dengan alamat publik pada IPv4 dan alamat ini ditandai dengan prefix 001. Alamat ini bisa dirutekan dan dijangkau secara global dari alamat IPv6 di Internet. Dinamakan aggregatable karena memang didesain untuk bisa diaggregasi dan diringkas (aggregation dan summarization) untuk menghasilkaninfrastrukturroutingyangefisien. IANA telah mulai mengalokasikan blok alamat pertama untuk alamat global ini yaitu 2001::/16. Menurut kebijakan IANA setiap end-site seharusnya diberikan blok alamat IPv6 dengan panjang prefix /48.
-          Link-local addresses
Alamat ini digunakan untuk berkomunikasi dalam skup link lokal yaitu pada link yang sama (misal jaringan flat tanpa router). Router tidak akan melewatkan trafik dari alamat-alamat ini keluar link. Alamat ini ditandai dengan prefix 1111 1110 10 atau FE80::/10. Alamat ini akan selalu diawali FE80 dan menggunakan prefix FE80::/64 dengan 64 bit selanjutnya adalah interface id. Alamat link local ini dikonfigurasikan melalui IPv6  autoconfiguration.
-          Site-local addresses
Alamat ini mirip dengan alamat private pada IPv4 yang dalam teknologi IPv6 digunakan dalam skup site dan ditandai dengan prefix 1111 1110 11 atau FEC0::/10. Alamat ini akan selalu diawali dengan FEC0.  Karena sifatnya yang ambigu dan sulitnya pendefisinian baku dari skup site maka alamat ini dihapuskan penggunaanya.
-          Special addresses
Ada dua jenis alamat spesial pada IPv6 yaitu :
·         Alamat yang tidak dispesifikkan (unspecified address) Sering disebut all-zeros-address karena memang bernilai 0:0:0:0:0:0:0:0 atau bisa dituliskan ::. Alamat ini sama dengan 0.0.0.0 di alamat IPv4. Alamat ini tidak boleh dikonfigurasikan pada interface dan tidak boleh menjadi tujuan rute.
·         Alamat loopback Jika alamat loopback pada IPv4 adalah 127.0.0.1 maka pada IPv6 dalah 0:0:0:0:0:0:0:1 atau bisa diringkas menjadi ::1. Alamat ini tidak boleh dikonfigurasikan pada interface.
-          Compatibility addresses
Alamat ini dibuat untuk mempermudah migrasi dan masa transisi dari IPv4 ke IPv6. Beberapa alamat ini antara lain :
·         Alamat IPv4-compatible
·         Alamat IPv4-mapped
·         Alamat 6over4
·         Alamat 6to4
·         Alamat ISATAP
-          NSAP addresses
Adalah alamat yang digunakan untuk penterjemahan alamat Open System Interconnect (OSI) NSAP ke alamat IPv6. Alamat IPv6 ini ditandai dengan prefix 0000001 dan 121 sisanya adalah alamat NSAP.
2.      Alamat Anycast
Alamat ini lebih menunjuk kepada fungsi layanan daripada alamat. Alamat anycast sama seperti alamat unicast IPv6 biasa (telah ditentukan dalam standar) dengan tambahan fitur bahwa router akan selalu merutekan ke tujuan  yang terdekat atau lebih tepatnya terbaik sesuai yang telah dikonfigurasikan.
3.      Alamat Multicast
Seperti halnya pada IPv4 pada IPv6 alamat ini menunjukkan sekumpulan piranti dalam grup multicast. Jadi alamat ini hanya akan muncul sebagai alamat tujuan, tidak akan pernah sebagai alamat asal. Jika paket dikirimkan ke alamat ini maka semua anggota grup akan memprosesnya.
Byte pertama menunjukkan bahwa ini adalah alamat multicast. Empat bit selanjutnya merupakan flag yang masing-masing telah didefinisikan. Bit pertama harus 0 karena dicadangkan untuk keperluan di masa mendatang. Bit kedua menunjukkan apakah alamat multicast ini mengandung alamat Rendezvous Point (RP), yaitu titik distribusi untuk aliran multicast tertentu dalam suatu jaringan multicast.  Bit ketiga menandakan apakah alamat multicast ini mengandung informasi prefix. Sementara bit terakhir menunjukkan apakah alamat ini diberikan secara permanen. Bagian berikutnya adalah Scope yang digunakan untuk membatasi skup dari alamat multicast.


Alamat multicast ini memiliki skup antara lain sebagai berikut :

Skup alamat multicast IPv6
Nilai skup    Deskripsi skup
0x0           Reserved
0x1           Node-Local
0x2           Link-Local
0x5           Site-Local
0x8           Organization Local
0xE           Global
0xF           Reserved


Bagian terakhir adalah penanda grup (Group ID). Pada prakteknya biasanya penanda grup ini dibatasi dalam 32 bit saja. Beberapa alamat multicast telah diberikan oleh IANA. Beberapa alamat yang diberikan ini dibuat untuk skup tetap dan beberapa diantaranya valid untuk semua skup. Beberapa alamat multicast yang telah diberikan dalam skup yangtetapantaralain.


Table 3 Alamat multicast well known


Alamat                                    Deskripsi
1.      Skup interface lokal  
FF01:0:0:0:0:0:0:1                   All-nodes address
FF01:0:0:0:0:0:0:2                   All-routers address

2.      Skup link lokal   
FF02:0:0:0:0:0:0:1                   All-nodes address
FF02:0:0:0:0:0:0:2                   All-routers address
FF02:0:0:0:0:0:0:3                   Unassigned
FF02:0:0:0:0:0:0:4                   DVMRP routers 
FF02:0:0:0:0:0:0:5                   OSPFIGP
FF02:0:0:0:0:0:0:6                   OSPFIGP designated routers
FF02:0:0:0:0:0:0:7                   ST routers
FF02:0:0:0:0:0:0:8                   ST hosts
FF02:0:0:0:0:0:0:9                   RIP routers
FF02:0:0:0:0:0:0:A                  EIGRP routers
FF02:0:0:0:0:0:0:B                  Mobile agents
FF02:0:0:0:0:0:0:D                  All PIM routers
FF02:0:0:0:0:0:0:E                  RSVP encapsulation
FF02:0:0:0:0:0:0:16                 All MLDv2-capable routers
FF02:0:0:0:0:0:0:6A                All snoopers
FF02:0:0:0:0:0:1:1                   Link name
FF02:0:0:0:0:0:1:2                   All DHCP agents
FF02:0:0:0:0:0:1:3                   Link-local Multicast Name Resolution
FF02:0:0:0:0:0:1:4                   DTCP Announcement
FF02:0:0:0:0:1:FFXX:XXXX            Solicited-node address

3.      Skup site local   
FF05:0:0:0:0:0:0:2                   All-routers address
FF05:0:0:0:0:0:1:3                   All DHCP servers
FF05:0:0:0:0:0:1:4                   Deprecated
FF05:0:0:0:0:0:1:1000 to FF05:0:0:0:0:01:13FF Service location (SLP) Version 2.
 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar