IPng
atau di sebut juga sebagai IPv6 sendiri adalah suatu protocol layer ketiga
terbaru yang di ciptakan untuk menggantikan IPv4 atau yang sering di kenal
sebagai IP. Penggunaan IPv6 yang memilki nama lain IPng (IP next generation)
ini pertama kali di rekomendasikan pada tanggal 25 juli di Toronto pada saat
pertemuan IETF. Perancanagan dari IPv6 ini di latarbelakangi oleh keterbatasan
pengalamatan IPv4 yang saat ini memiliki panjang 32 bit dirasa tidak dapat
menangani seluruh pengguna
internet di masa depan akibat dari pertumbuhan jaringan pengembangan jaringan
khususnya internet.
Seiring
dengan pertumbuhan Internet yang sangat pesat di seluruh dunia yang menyebabkan
IPv4 dengan format 32-bit tidak bisa lagi menampung kebutuhan pengalamatan
internet setelah jangka 20 tahun kedepan. Dari hasil riset dan
perhitungan pakar IETF menyebutkan dengan hanya 32-bit format address hanya
bisa menampung kurang lebih 4 milliar host di dunia ini. Pada tahun 1992 IETF
selaku komunitas terbuka Internet membuka diskusi untuk mengatasi masalah ini
dengan mencari format IP generasi selanjutnya setelah IPv4, setelah
pembahasan yang panjang, baru pada tahun 1995 ditetapkan melalui RFC2460 IPv6
sebagai IP generasi berikutnya (Next generation yang biasa disebut IPng) yang
dapat menampung sekitar 340 milliar trilliun bahkan lebih host address. Pengembangan
IPv6 ini sudah dilakukan banyak pihak diseluruh dunia seperti Internet Service
Provider, Internet Exchange Point, militer, dan Universitas.
A.
Pengembaangan IPV6
Perubahan
dari IPv4 ke IPv6 pada dasarnya terjadi karena beberapa hal yang dikelompokkan
dalam kategori berikut :
1. Kapasitas
Perluasan Alamat
IPv6 meningkatkan ukuran dan jumlah alamat yang mampu didukung oleh IPv4
dari 32bit menjadi 128bit. Peningkatan kapasitas alamat ini digunakan untuk
mendukung peningkatan hirarki atau kelompok pengalamatan, peningkatan jumlah
atau kapasitas alamat yang dapat dialokasikan dan diberikan pada node
dan mempermudah konfigurasi alamat pada node sehingga dapat dilakukan
secara otomatis. Peningkatan skalabilitas juga dilakukan pada routing multicast
dengan meningkatkan cakupan dan jumlah pada alamat multicast. IPv6 ini
selain meningkatkan jumlah kapasitas alamat yang dapat dialokasikan pada node
juga mengenalkan jenis atau tipe alamat baru, yaitu alamat anycast. Tipe
alamat anycast ini didefinisikan dan digunakan untuk mengirimkan paket
ke salah satu dari kumpulan node.
2. Penyederhanaan
Format Header
Beberapa kolom pada header IPv4 telah dihilangkan atau dapat dibuat
sebagai header pilihan. Hal ini digunakan untuk mengurangi biaya
pemrosesan hal-hal yang umum pada penanganan paket IPv6 dan membatasi biaya bandwidth
pada header IPv6. Dengan demikian, pemerosesan header pada paket
IPv6 dapat dilakukan secara efisien.
3. Peningkatan
dukungan untuk header pilihan dan header tambahan (Options and
extention header)
Perubahan yang terjadi pada header-header IP yaitu dengan
adanya pengkodean header Options (pilihan) pada IP dimasukkan
agar lebih efisien dalam penerusan paket (packet forwarding), agar tidak
terlalu ketat dalam pembatasan panjang header pilihan yang terdapat
dalam paket IPv6 dan sangat fleksibel/dimungkinkan untuk mengenalkan header
pilihan baru pada masa akan dating.
4. Kemampuan
pelabelan aliran paket
Kemampuan atau fitur baru ditambahkan pada IPv6 ini adalah memungkinkan
pelabelan paket atau pengklasifikasikan paket yang meminta penanganan khusus,
seperti kualitas mutu layanan tertentu (QoS) atau real-time.
5. Autentifikasi
dan kemampuan privasi
B.
Fitur IPV6
IPv6 mempunyai
beberapa fitur yang mampu mengantisipasi perkembangan aplikasi masa depan dan
mengatasi kekurangan yang dimiliki pendahulunya yaitu IPv4. Berikut adalah
fitur-fitur yang dimiliki oleh IPv6 :
1.
Jumlah IP Address yang sangat banyak
IPv6 terdiri dari 128 bit, dengan jumlah IP Address yang dapat dipakai
mencapai 3.4 x 10^38. Jumlah ini sangatlah besar. Alokasi IP Address yang
sangat banyak ini berguna untuk memberikan IP Address kepada hampir semua
perangkat yang ada disekitar kita.
2. Autoconfiguration
IPv6
dirancang agar penggunanya tidak dipusingkan dengan konfigurasi IP Address.
Komputer pengguna yang terhubung dengan jaringan IPv6 akan mendapatkan IP
Address langsung dari router sehingga nantinya DHCP server tidak diperlukan
lagi. Autoconfiguration nantinya akan sangat berguna bagi peralatan mobile
internet karena pengguna tidak direpotkan dengan konfigurasi sewaktu berpindah
tempat dan jaringan.
3. Security
IPv6
telah dilengkapi dengan protokol IPSec, sehingga semua aplikasi telah memiliki
keamanan yang optimal bagi berbagai aplikasi yang membutuhkan keamanan.
4. Quality Of Service
IPv6
memiliki QoS yang terintegrasi dengan baik sehingga semua aplikasi yang
berjalan diatas IPv6 memiliki jaminan QoS, terutama lagi bagi aplikasi yang
sensitif terhadap delay (seperti VoIP dan streaming video).
berikut
adalah Fitur yang merupakan perbaikan dari IPv4, sebagai berikut :
-
Format Header
Baru
Header yang terdapat di IPv6
memiliki format baru yang dapat berguna untuk menjaga agar overhead header
minimum. Caranya dengan menghilangkan field-field yang tidak diperlukan dan
beberapa field pilihan yang ditempatkan setelah header IPv6.
-
Range Alamat
yang Lebih Besar
IPv6 memiliki 128-bit untuk
masing-masing alamat IP source dan destination. Meskipun 128-bit sudah dapat
menampung sekitar 3.4 x 1038 kemungkinan kombinasi, tetapi di IPv6 juga dapat
diimplementasikan berbagai level subnetting dan alokasi alamat dari backbone
internet ke subnet individual dan organisasi. Dengan lebih banyak tersedianya
alamat yang digunakan, maka teknik konservasi seperti NAT tidak dibutuhkan lagi.
-
Pengalamatan
Lebih Efisien
Pada jaringan IPv6, router
backbone memiliki table routing yang lebih kecil berdasarkan infrastruktur
routing dari ISP.
-
Konfigurasi
Alamat Secara Stateless dan Statefull
IPv6 mendukung konfigurasi
pengalamatan secara statefull, seperti pada saat konfigurasi alamat menggunakan, atau secara stateless yang tanpa menggunakan
server DHCP. Pada konfigurasi kedua, host secara otomatis mengkonfigurasi
dirinya sendiri dengan alamat IPv6 untuk link yang disebut dengan alamat
link-lokal dan alamat yang diturunkan dan ditransmisikan oleh router local.
Bahkan, tanpa adanya router sekalipun, host yang berada pada link yang sama
dapat secara otomatis mengkonfigurasi dirinya sendiri dengan alamat link local
dan berkomunikasi tanpa harus mengkonfigurasi secara manual.
-
Dukungan QoS
yang lebih baik
Header IPv6 memiliki field baru
untuk mendefinisikan bagaimana trafik ditangani dan diidentifikasi. Identifikasi
trafik menggunakan Field Flow Label
pada header IPv6 yang memungkinkan router mengidentifikasi dan memberikan
perlakuan khusus terhadap paket yang ditransmisikan dari source ke destination.
Dikarenakan trafik diidentifikasikan di header IPv6, maka dukungan QoS dapat
tetap diimplementasikan meskipun payload paket terenkripsi melalui IPsec.
-
Built-in
Security
Dukungan terhadap IPsec merupakan
Requirement yang ada pada
protocol IPv6 ini. Requirement ini memberikan dukungan terhadap keamanan
jaringan yang diperlukan dan menawarkan interoperabilitas antara implementasi
IPv6 yang berbeda.
-
Ekstensibilitas
IPv6 dapat dengan mudah
ditambahkan fitur baru dengan menambahkan header ekstensi setelah header IPv6.
Tidak seperti opsi yang ada pada header IPv4, yang hanya mendukung 40 byte
opsi, ukuran dari header ekstensi IPv6 ini hanya terbatasi oleh ukuran dari
paket IPv6 itu sendiri.
C.
Pengalamatan IPV6
Dalam arsitektur pengalamatannya
alamat IPv6 mempunyai ukuran 128 bits yang artinya kira-kira berjumlah 2^128
atau kira-kira 3,4 x 10^38 alamat. Namun perhitungan teori ini tidaklah
sepenuhnya akurat karena adanya hirarki routing dan kenyataan bahwa pada
akhirnya nanti sebuah alamat akan didelegasikan sebagai blok yang bersambung
dan bukan sebagai tiap-tiap satuan alamat.
Alamat IPv6 tersebut kira-kira
akan terpotong setengahnya. Tidak akan pernah ada subnet yang memiliki 64 bit
alamat signifikan atau lebih. Dari 128 bit tersebut hanya akan digunakan 64 bit
untuk routing global dan internal yang disebut sebagai routing
prefix. Sisa 64 bit dari alamatlah yang akan menunjukkan sebuah host pada
suatu subnet yang disebut sebagai host identifier atau host id.
Alamat IPv6 ini dapat
diklasifikasikan menjadi 3 yaitu :
1.
Alamat Unicast
Global
Unicast, merupakan alamat dengan skup global dan unik sehingga bisa di-rute-kan
di Internet.
Beberapa
tipe alamat unicast IPv6 ini antara lain :
-
Aggregatable global unicast addresses
Sering disebut sebagai alamat
global, mirip dengan alamat publik pada IPv4 dan alamat ini ditandai dengan
prefix 001. Alamat ini bisa dirutekan dan dijangkau secara global dari alamat
IPv6 di Internet. Dinamakan aggregatable karena memang didesain untuk bisa
diaggregasi dan diringkas (aggregation dan summarization) untuk menghasilkaninfrastrukturroutingyangefisien. IANA telah mulai mengalokasikan blok
alamat pertama untuk alamat global ini yaitu 2001::/16. Menurut kebijakan IANA
setiap end-site seharusnya diberikan blok alamat IPv6 dengan panjang prefix
/48.
-
Link-local addresses
Alamat ini digunakan untuk
berkomunikasi dalam skup link lokal yaitu pada link yang sama (misal jaringan
flat tanpa router). Router tidak akan melewatkan trafik dari alamat-alamat ini
keluar link. Alamat ini ditandai dengan prefix 1111 1110 10 atau FE80::/10.
Alamat ini akan selalu diawali FE80 dan menggunakan prefix FE80::/64 dengan 64
bit selanjutnya adalah interface id. Alamat link local ini dikonfigurasikan
melalui IPv6 autoconfiguration.
-
Site-local addresses
Alamat ini mirip dengan alamat
private pada IPv4 yang dalam teknologi IPv6 digunakan dalam skup site dan
ditandai dengan prefix 1111 1110 11 atau FEC0::/10. Alamat ini akan selalu
diawali dengan FEC0. Karena sifatnya yang ambigu dan sulitnya
pendefisinian baku dari skup site maka alamat ini dihapuskan penggunaanya.
-
Special addresses
Ada dua jenis alamat spesial pada
IPv6 yaitu :
·
Alamat
yang tidak dispesifikkan (unspecified address) Sering disebut all-zeros-address karena
memang bernilai 0:0:0:0:0:0:0:0 atau bisa dituliskan ::. Alamat ini sama dengan
0.0.0.0 di alamat IPv4. Alamat ini tidak boleh dikonfigurasikan pada interface
dan tidak boleh menjadi tujuan rute.
·
Alamat loopback Jika alamat loopback pada IPv4 adalah
127.0.0.1 maka pada IPv6 dalah 0:0:0:0:0:0:0:1 atau bisa diringkas menjadi ::1.
Alamat ini tidak boleh dikonfigurasikan pada interface.
-
Compatibility addresses
Alamat ini dibuat untuk
mempermudah migrasi dan masa transisi dari IPv4 ke IPv6. Beberapa alamat ini
antara lain :
·
Alamat IPv4-compatible
·
Alamat IPv4-mapped
·
Alamat 6over4
·
Alamat 6to4
·
Alamat ISATAP
-
NSAP addresses
Adalah alamat yang digunakan
untuk penterjemahan alamat Open System Interconnect (OSI) NSAP ke alamat IPv6.
Alamat IPv6 ini ditandai dengan prefix 0000001 dan 121 sisanya adalah alamat
NSAP.
2.
Alamat Anycast
Alamat
ini lebih menunjuk kepada fungsi layanan daripada alamat. Alamat anycast sama
seperti alamat unicast IPv6 biasa (telah ditentukan dalam standar) dengan
tambahan fitur bahwa router akan selalu merutekan ke tujuan yang terdekat
atau lebih tepatnya terbaik sesuai yang telah dikonfigurasikan.
3.
Alamat Multicast
Seperti
halnya pada IPv4 pada IPv6 alamat ini menunjukkan sekumpulan piranti dalam grup
multicast. Jadi alamat ini hanya akan muncul sebagai alamat tujuan, tidak akan
pernah sebagai alamat asal. Jika paket dikirimkan ke alamat ini maka semua
anggota grup akan memprosesnya.
Byte
pertama menunjukkan bahwa ini adalah alamat multicast. Empat bit selanjutnya
merupakan flag yang masing-masing telah didefinisikan. Bit pertama harus 0
karena dicadangkan untuk keperluan di masa mendatang. Bit kedua menunjukkan
apakah alamat multicast ini mengandung alamat Rendezvous Point (RP), yaitu
titik distribusi untuk aliran multicast tertentu dalam suatu jaringan
multicast. Bit ketiga menandakan apakah alamat multicast ini mengandung
informasi prefix. Sementara bit terakhir menunjukkan apakah alamat ini
diberikan secara permanen. Bagian
berikutnya adalah Scope yang digunakan untuk membatasi skup dari alamat
multicast.
Alamat
multicast ini memiliki skup antara lain sebagai berikut :
Skup
alamat multicast IPv6
Nilai
skup Deskripsi skup
0x0
Reserved
0x1
Node-Local
0x2
Link-Local
0x5
Site-Local
0x8
Organization Local
0xE
Global
0xF
Reserved
Bagian terakhir
adalah penanda grup (Group ID). Pada prakteknya biasanya penanda grup ini
dibatasi dalam 32 bit saja. Beberapa alamat multicast telah diberikan oleh
IANA. Beberapa alamat yang diberikan ini dibuat untuk skup tetap dan beberapa
diantaranya valid untuk semua skup. Beberapa alamat multicast yang telah
diberikan dalam skup yangtetapantaralain.
Table 3 Alamat
multicast well known
Alamat
Deskripsi
1. Skup
interface lokal
FF01:0:0:0:0:0:0:1 All-nodes
address
FF01:0:0:0:0:0:0:2 All-routers
address
2. Skup
link lokal
FF02:0:0:0:0:0:0:1 All-nodes
address
FF02:0:0:0:0:0:0:2 All-routers
address
FF02:0:0:0:0:0:0:3 Unassigned
FF02:0:0:0:0:0:0:4 DVMRP
routers
FF02:0:0:0:0:0:0:5 OSPFIGP
FF02:0:0:0:0:0:0:6 OSPFIGP
designated routers
FF02:0:0:0:0:0:0:7 ST
routers
FF02:0:0:0:0:0:0:8 ST
hosts
FF02:0:0:0:0:0:0:9 RIP
routers
FF02:0:0:0:0:0:0:A EIGRP
routers
FF02:0:0:0:0:0:0:B Mobile
agents
FF02:0:0:0:0:0:0:D All
PIM routers
FF02:0:0:0:0:0:0:E RSVP
encapsulation
FF02:0:0:0:0:0:0:16 All
MLDv2-capable routers
FF02:0:0:0:0:0:0:6A All
snoopers
FF02:0:0:0:0:0:1:1 Link
name
FF02:0:0:0:0:0:1:2 All
DHCP agents
FF02:0:0:0:0:0:1:3 Link-local
Multicast Name Resolution
FF02:0:0:0:0:0:1:4 DTCP
Announcement
FF02:0:0:0:0:1:FFXX:XXXX Solicited-node
address
3. Skup
site local
FF05:0:0:0:0:0:0:2 All-routers
address
FF05:0:0:0:0:0:1:3 All
DHCP servers
FF05:0:0:0:0:0:1:4 Deprecated
FF05:0:0:0:0:0:1:1000
to FF05:0:0:0:0:01:13FF Service location (SLP) Version 2.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar