MANUSIA SEBAGAI MAHLUK INDIVIDU DAN
SOSIAL
Manusia
memiliki arti sebagai makhluk yang berakal budi dan mampu menguasai makhluk
lain. Makhluk sendiri memiliki arti bahwa segala sesuatu yang diciptakan oleh
Tuhan. Individu mengandung arti bahwa manusia mampu berdiri sendiri. Dan untuk
sosial memiliki arti bahwa manusia pun membutuhkan manusia yang lain untuk
berinteraksi. Pada dasarnya, kegiatan atau aktivitas seseorang ditujukan untuk
memenuhi kepentingan diri dan kebutuhan diri. Sebagai makhluk dengan kesatuan
jiwa dan raga, maka aktivitas individu adalah untuk memenuhi kebutuhan baik
kebutuhan jiwa, rohani, atau psikologis, serta kebutuhan jasmani atau biologis.
Pemenuhan kebutuhan tersebut adalah dalam rangka menjalani kebutuhannya.
Pandangan yang mengembangkan pemikiran bahwa manusia pada dasarnya adalah
individu yang bebas dan merdeka adalah paham individualisme. Paham
individualisme menekankan kesususan, martabat, hak, dan kebebasan orang
perorang. Manusia sebagai individu yang bebas dan merdeka tidak terikat apapun
dengan masyarakat ataupun negara. Manusia bisa berkembang dan sejahtera
hidupnya serta berlanjut apabila dapat bekerja secara bebas dan berbuat apa
saja untuk memperbaiki dirinya sendiri.
Paham yang
mengembangkan pentingnya aspek kehidupan sosial kehidupan manusia adalah
sosialisme. Sosialisme memberikan nilai lebih pada manusia sebagai sebagai
makhluk sosial. Sosialisme merupakan reaksi atas sistem liberalisme yang
dilahirkan oleh paham individualisme. Salah satu peranan dikaitkan dengan sosialisasi
oleh teori George Herbert Mead. Dalam teorinya yang diuraikan dalam buku Mind,
Self, and Socienty (1972), Mead menguraikan tahap-tahap pengembangan secara
bertahap melalui beberapa tahap-tahap Play Stage, tahap Game Stage, dan
tahapGeneralized Other.
Menurut mead
setiap anggota baru masyarakat harus mempelajari peranan-peranan yang ada dalam
masyarakat. Sosialisasi adalah suatu proses dimana didalamnya terjadi
pengambilan peranan yang harus dijalankannya serta peranan yang harus
dijalankan orang lain. Melalui penguasaan peranan yang ada dalam masyarakat ini
seseorang dapat berinteraksi dengan orang lain. Menurut Mead tahap-tahapan itu
adalah:
1. Play
Stage, seseorang anak kecil mulai belajar mengambil peranan orang-orangg yang
ada di sekitarnya. Ia mulai menirukan peranan yang dijalankan oleh orang tuanya
atau peranan orang dewasa lain dengan siapa ia sering berinteraksi.
2. Game Stage, seorang anak tidak hanya telah mengetahui peranan yang harus dijalankannya, tetapi telah pula mengetahui peranan yang harus dijalankannya oleh orang lain dengan siapa ia berinteraksi.
3. Generalized Other, pada tahap awal sosialisasi, interaksi seorang anak biasanya terbatas pada sejumlah kecil orang lain biasanya snggota keluarga, terutama ayah dan ibu. Oleh Mead orang-orang yang penting dalam proses sosialisasi ini dinamakan significant other. Pada tahap ketiga sosialisasi seseorang dianggap telah mampu mengamil peranan-peranan yang dijalankan orang lain dalam masyarakat mampu mengambil peranan Generalized Other. Ia telah mampu brinterksi dengan orang lain dalam masyarakat karena telah memahami peranannya sendiri serta peranan orang lain dengan siapa ia berinteraksi.
Dapat disimpulkan, bahwa manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, karena beberapa alasan sebagai berikut:
a. Manusia tunduk pada aturan, norma sosial.
b. Perilaku manusia mengharapkan suatu penilaian dari orang lain.
c. Mansuia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain.
d. Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah manusia.
2. Game Stage, seorang anak tidak hanya telah mengetahui peranan yang harus dijalankannya, tetapi telah pula mengetahui peranan yang harus dijalankannya oleh orang lain dengan siapa ia berinteraksi.
3. Generalized Other, pada tahap awal sosialisasi, interaksi seorang anak biasanya terbatas pada sejumlah kecil orang lain biasanya snggota keluarga, terutama ayah dan ibu. Oleh Mead orang-orang yang penting dalam proses sosialisasi ini dinamakan significant other. Pada tahap ketiga sosialisasi seseorang dianggap telah mampu mengamil peranan-peranan yang dijalankan orang lain dalam masyarakat mampu mengambil peranan Generalized Other. Ia telah mampu brinterksi dengan orang lain dalam masyarakat karena telah memahami peranannya sendiri serta peranan orang lain dengan siapa ia berinteraksi.
Dapat disimpulkan, bahwa manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, karena beberapa alasan sebagai berikut:
a. Manusia tunduk pada aturan, norma sosial.
b. Perilaku manusia mengharapkan suatu penilaian dari orang lain.
c. Mansuia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain.
d. Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar